Tuesday, April 3, 2012

Gandrung Nasibmu Kini


(Pendekatan Manusia dan Tanggung Jawab)

Gandrung, sebuah nama tarian daerah khas Banyuwangi yang kini telah hampir hilang, ditelan budaya-budaya asing yang telah menulari generasi-generasi muda saat ini. Sehingga, generasi-generasi muda saat ini menjadi kurang menyukai budaya asli Indonesia, warisan nenek moyang jaman dahulu. Sesuatu hal yang ironis, mengingat bahwa Indonesia adalah Bangsa yang memiliki warisan Budaya yang sangat banyak, yang bahkan negara Tetangga pun mengklaim Budaya kita sebagai budaya negara mereka.


Sebagai informasi dasar, Gandrung adalah tarian khas dari Banyuwangi, yang merupakan tarian penghibur dalam acara pesta, seperti hajatan, pesta pernikahan, dan sebagainya yang biasanya si Empunya Acara me”nanggap” (menyewa) jasa penari Gandrung untuk menghibur para tamu di dalam acara tersebut. Kegiatan “nanggap” tari Gandrung ini cukup exist pada masanya. Namun, seiring perkembangan Zaman, minat masyarakat akan tarian Gandrung menjadi sedikit, atau bahkan hilang sama sekali. Hal inilah yang membuat saya ingin mengangkat hal ini ke dalam tulisan di dalam Blog saya.

Pada tulisan saya ini, saya akan membahas tentang tarian Gandrung yang saya lihat dari video ini. hal pertama yang ingin saya tekankan adalah dalam hal Pendekatan Manusia dan Tanggung Jawab. Tanggung Jawab yang saya maksudkan adalah Tanggung Jawab pemerintah, Menteri Kebudayaan dan juga termasuk Masyarakat untuk melestarikan atau paling tidak mengenalkan budaya tari Gandrung kepada generasi muda saat ini. Tujuannya tidak lain adalah agar generasi-generasi muda Indonesia mengenal salah satu budaya warisan Indonesia yang satu ini, agar tidak hilang ditelan perkembangan Zaman yang sangat pesat kemajuannya.

Di dalam video yang saya saksikan ini, seorang pemilik sekaligus pengajar tari Gandrung menjelaskan bahwa ia berusaha untuk melestarikan tarian Gandrung melalui sanggar tari yang dimilikinya. Ini merupakan sesuatu hal yang sangat bagus dalam rangka melestarikan budaya asli Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa sang pemilik sanggar memiliki Tanggung Jawab dalam upaya mengenalkan kembali budaya tari Gandrung kepada generasi-generasi muda saat ini.

Disamping itu, nampaknya pemerintah daerah juga telah tergerak untuk melakukan suatu gerakan pelestarian tari Gandrung dengan memasukkan mata pelajaran tari Gandrung di SMK-SMK setempat. Suatu jalan yang cukup bagus, karena dengan demikian akan memacu siswa untuk mengenal dan mempelajari secara lebih lanjut tentang budaya tari Gandrung. Terlihat bahwa pemerintah Daerah juga merasa Bertanggung Jawab dalam hal pelestarian budaya tarian Ganrung, budaya asli dari Banyuwangi.

Sebagai penutup tulisan ini, Saya beranggapan bahwa kita, bangsa negara Indonesia yang dianugerahi banyak sumber daya alam melimpah dan warisan budaya yang amat sangat kaya, sudah sepantasnya generasi-generasi muda untuk melakukan suatu aksi dalam hal pelestarian adat budaya asli Indonesia. Sudah banyak kasus-kasus dimana budaya asli Indonesia yang diklaim oleh negara tetangga. Jangan hanya berkoar-koar saat budaya kita diklaim oleh negara tetangga, namun justru kita bertindak sebelum diklaim, sudah kita lestarikan, dan kita jaga karena bagaimanapun juga, itu adalah budaya kita, Bangsa Indonesia.

No comments:

Post a Comment